Pages

Kamis, 27 Oktober 2011

Indahnya Kebersamaan Versi Sibawaih

Ya Allah, satukan hati kami, kokohkan barisan kami, berkahi ukhuwah kami dan beri ampunan bagi perpisahan kami.

Doa tersebut sering dilantunkan pada saat benih-benih perselisihan muncul, Ini membuktikan  bahwa manusia haus kekompakan dan ukhuwah. Kebersamaan mendambakan hidup bersama yang penuh cinta, kasing sayang, tolong menolong dan hormat menghormati serta nasehat menasehati.

Fithroh manusia ingin selalu bersama, dan benci akan perselisihan. Apalagi manusia makhluk sosial yang selalu berinteraksi sesama manusia dan tidak terlepas dari saling membutuhkan. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang telah  terjadi, sedang dan yang akan terjadi, termasuk mengetahui kebutuhan manusia akan kebersamaan, maka Allah memerintah berjamaah dan melarang perpecahan, Allah berfirman: 

“Berpegang teguhlah kalian semua pada tali (agama) Allah dan jangan bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah atas kalian ketika dulu (masa jahiliyah) kalian bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian, maka jadilah kalian dengan nikmat Allah kalian bersaudara dan kalian telah berada di tepi jurang api neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian daripadanya, demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat Nya kepada kalian agar kalian mendapat petunjuk.” (Al-i-’Imran : 103).

Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan hamba-Nya bersatu padu, menjalin persaudaraan sesama muslim dan membina ukhuwah yang berlandasan Al Quran dan Al hadits sebaliknya mengharamkan persatuan, perkumpulan yang penuh dengan hura-hura, kemaksiatan apalagi bertujuan merendahkan kemulian Islam. Sungguh Allah mencintai hambanya yang bersatu padu, berjuang dijalan Nya dengan membuat barisan yang teratur, Allah berfirman:

“Sesungguhnya   Allah menyukai orang-orang yang berjuang di jalan Nya dalam barisan yang teratur seakan akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh”. (As-Shaff : 04).

Persatuan yang utuh, ukhuwah yang kuat, barisan yang rapi dapat menggetarkan dan membuat ciut nyali orang-orang kafir, mereka akan berfikir seribu kali  bila ingin mengganggu izzul Islam, akan tetapi kalau umat Islam satu sama lain saling berselisih, jatuh menjatuhkan dan mengutamakan kepentingan kelompok maka senyuman dan tawa terbahak bahak akan keluar dari mulut kotor orang-orang kafir.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam maupun para Sahabat dalam sekian banyak peperangan tidak terlepas dari kerja sama atau persatuan yang kuat. Sejarah mengabadikan dengan tinta emas, setiap kaum yang mengesampingkan kebersamaan maka kehancuran yang akan mereka hasilkan, sementara kaum yang mengedepankan kebersamaan maka keberhasilan dan kesuksesan yang mereka dapatkan baik di dunia maupun di akhirat.

KIAT-KIAT MEMBANGUN KEBERSAMAAN:

a. Menghilangkan sifat hasad.

Allah memberikan kenikmatan pada orang yang dikehendaki Nya maka kalimat MABRUK lah yang paling indah kita hadiahkan padanya, dia senang kitapun dapat pahala dan boleh jadi dia akan membagi kenikmatan tersebut,  Allah berfirman: “Ya Allah, janganlah engkau jadikan hati kami dengki terhadap orang-orang yang telah dulu beriman dari kami”. (Al-Hashr : 10). 

b.Menghindari Suudzon (buruk sangka). Kabar yang masuk ketelinga baik atau buruk jangan buru buru ditanggapi dan kususnya kabar buruk, karena ada kemungkinan benar atau salah, maka ambillah qoidah “tidak membenarkan dan tidak mendustakannya” dan lakukan(tabayyun) kros cek untuk mendapatkan kebenaran, tapi kalau proses ini diabaikan, maka akibatnya dosa dan lahirlah permusuhan, Allah berfirman: 

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah dari banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa” (Al-Hujurat :12).

c. Tidak mengejek orang lain. Menghina, merendahkan dan memandang orang lain kecil adalah sifat sombong yang dijamin Rosulullah akan masuk neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kelebihan bagi hamba yang dikehendakinya, setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan, tidak ada orang yang sempurna kecuali (ambiya) para Nabi, maka sikap saling memahami atas kekurangan orang lain adalah sikap yang paling bijak dan akan menumbuhkan saling cinta mencintai, Allah berfirman: 

“Wahai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi kaum yang diolok-olok lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)”.(Al-Hujurat: 11).

BUAH KEBERSAMAAN:

a. Mengkokohkan Barisan Ummat.
Perhatikanlah!  Tumpukan sampah yang mengotori halaman rumah dengan mudah bisa dibersihkan oleh sekumpulan lidi-lidi yang kurus, tapi kalau bekerja  sendiri-sendiri maka sikurus tidak akan banyak manfaatnya, Allah berfirman: “Janganlah kalian saling berbantah-bantahan, yang menyebabkan kekuatanmu hilang”. (Al-Anfal : 46). 

b. Saling Mengenal.
Rosullullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Barang siapa yang tidak pernah memikirkan urusan orang-orang  mukmin maka ia bukan dari golongan mereka” hikmah mengetahi kondisi mereka akan menumbuhkan rasa sakit bila saudaranya sakit dan merasa tentram apabila mereka bahagia karena  hakekatnya mereka adalah bersaudara, Allah berfirman:“Wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari jenis laki dan wanita dan kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan berkelompok-kelompok agar kalian saling mengenal,”.(Al-Hujurat : 13). 

c. Saling Menolong.
Rosullullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Barang siapa memudahkan orang yang kesusahan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat, barang siapa menutupi aib saudaranya maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat, dan Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba mau menolong saudaranya”. (muttafaqun alaih). Juga sabda Rosullullah : “Seorang muslim satu dan lainnya adalah bersaudara tidak mendholimi, tidak merendahkan tidak membohongi dan tidak menghinakannya, karena yang membebakan mereka adalah taqwa dan standar kejelekan seorang muslim adalah cukup dengan menghina saudaranya muslim, karena muslim satu dan lainnya adalah diharamkan darah, harta dan kehormatannya”.(H.R.Muslim).

Allah berfirman:“Tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan”. (Al-Maidah : 02).

d. Bermusyawaroh.
Permasalahan ummat selalu diselesaikan dangan cara musyawaroh untuk mengambil keputusan yang terbaik menurut agama dan bukan menurut hawa nafsu, Allah berfirman:“Dan bagi orang-orang yang mematuhi seruan Robbnya dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka diputuskan dengan cara bermusyawaroh diantara mereka”. (Ash-Shura : 38).
e. Izzul Islam.
Saling membantu, saling memahami kekurangan orang lain, saling mendukung, saling memaafkan, saling menasehati, kerja sama dalam kebaikan, akan melahirkan persaudaraan yang haqiqi, kekuatan yang tangguh dan izzul islam akan bersinar dimuka bumi sesuai dengan hadits Rosulullah: “Islam itu tinggi (mulia) dan tidak ada yang lebih mulia darinya”. 

Untuk  mengakhiri  tulisan  ini  kiranya  perlu  ingat  pesan Rosulullah: “Keberkahan hanya ada pada kebersamaan” dan pepatah mengatakan:  “Bersatu  kita  teguh bercerai kita runtuh”…